
Koto Baru,PilarNews1 — Simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat serta Bupati dan Wakil Bupati Solok dalam rangka Pilkada Serentak Nasional 2024 berlangsung di SDN 22 Koto Baru, Sabtu (16/11/2024).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Solok, Dr. Drs. Akbar Ali, AP, M.Si, Ketua KPU Kabupaten Solok Hasbullah Alqomar, jajaran Forkopimda, Kaban Kesbangpol Donly Wance Lubis, dan Pj. Wali Nagari Koto Baru Miharta Maria.
Hadir pula para anggota PPS se-Kecamatan Kubung, PPK Divisi Teknis se-Kabupaten Solok, serta tamu undangan lainnya.
Ketua KPU Kabupaten Solok, Hasbullah Alqomar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan langkah awal untuk memastikan kesiapan teknis dalam penyelenggaraan pemilu di tingkat tempat pemungutan suara (TPS).
“Kabupaten Solok memiliki total 909 TPS, terdiri dari 908 TPS reguler dan satu TPS khusus di Lapas Alahan Panjang, dengan total jumlah pemilih tetap mencapai 290.111 orang,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa simulasi ini mencakup seluruh rangkaian proses, mulai dari persiapan hingga penghitungan suara.
“Simulasi ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana proses pemungutan dan penghitungan suara akan berlangsung pada 27 November mendatang. Kami juga telah melakukan mitigasi untuk mengantisipasi potensi kerawanan atau pelanggaran, sehingga petugas dapat lebih waspada terhadap titik-titik rawan,” lanjut Hasbullah.
Dalam simulasi yang dimulai pukul 07.00 WIB tersebut, petugas KPPS menjalankan perannya sebagaimana mestinya, mulai dari pembukaan TPS hingga penghitungan suara yang dimulai pukul 13.00 WIB.
Hasbullah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung keberhasilan Pilkada. “Mari bersama-sama kita sukseskan Pilkada ini agar berjalan lancar, damai, dan sesuai harapan,” tegasnya.
Pjs Bupati Solok, Dr. Drs. Akbar Ali, AP, M.Si, dalam sambutannya, mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok untuk menjaga netralitas selama Pilkada.
“Sebagai pejabat pembina kepegawaian, saya berharap kita menjaga suasana Kabupaten Solok yang netral. Berikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih sesuai hati nuraninya,” ujar Akbar Ali.
Ia juga mengapresiasi upaya KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri dalam menciptakan kondisi yang kondusif untuk pelaksanaan Pilkada.
“Mari kita dukung seluruh peserta pesta demokrasi ini, baik masyarakat, perangkat, maupun penyelenggaranya, sehingga mereka dapat menjalankan tugas dengan baik,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Akbar Ali juga menyampaikan pesan perpisahannya, mengingat masa jabatannya sebagai Pjs Bupati Solok akan berakhir pada 24 November 2024.
“Ini mungkin menjadi momen terakhir saya bertemu Bapak dan Ibu sekalian sebagai Pjs Bupati Solok. Saya mohon maaf jika selama saya bertugas ada sikap atau tindakan saya yang tidak berkenan di hati masyarakat Solok,” ungkapnya dengan penuh haru.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan simulasi pemungutan dan penghitungan suara. Dalam simulasi ini, para petugas memperagakan setiap tahapan dengan rinci, mulai dari pengecekan daftar pemilih tetap (DPT), pemberian surat suara, hingga proses penghitungan hasil perolehan suara.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang latihan bagi petugas, tetapi juga edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga transparansi dan integritas dalam pemilu.
“Simulasi ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa proses pemilu dilakukan secara profesional dan akuntabel,” tutur Ketua PPS Kecamatan Kubung, Yuni Arifah.
Ketua KPU Kabupaten Solok menutup kegiatan dengan harapan besar bahwa Pilkada Serentak Nasional 2024 di Kabupaten Solok akan menjadi contoh pelaksanaan pemilu yang sukses dan damai.
“Dengan kerja sama semua pihak, saya yakin kita bisa mewujudkan pemilu yang berkualitas,” pungkas Hasbullah.
Pilkada Serentak Nasional 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat Kabupaten Solok untuk menentukan pemimpin yang akan membawa daerah ini ke arah yang lebih baik.
Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat memastikan pelaksanaan pemilu yang aman, tertib, dan demokratis.
Baca Juga: